Inilah Hukuman Allah Bagi Istri yang Suka Membentak Suaminya -->

Inilah Hukuman Allah Bagi Istri yang Suka Membentak Suaminya


Dalam sebuah pernikahan, pasti ada banyak perbedaan yang kita jumpai dari pasangan suami-istri, baik itu pola pikir, pendapat, hoby, maupun karakter, dan terkadang bisa memicu pada pertengkaran.
Ketika Suami Istri terlibat sebuah perdebatan Seorang Istri sebisa mungkin harus memelankan suaranya ketika menyampaikan pendapatnya walaupun Istri merasa bahwa pendapatnya itu benar.
Suami adalah orang yang wajib ditaati dan dihormati oleh Istrinya sebagaimana diterangkan dalam hadist Rasulullah SAW:
“Seandainya saya (nabi Muhammad) bisa memerintahkan seorang untuk bersujud pada manusia lain, pasti saya perintahkan seorang Istri untuk sujud pada Suaminya.”(HR. Abu Daud, Al-Hakim, Tirmidzi).
“Dan sebaik-baiknya Istri yaitu yang taat pada Suaminya, bijaksana, berketurunan, sedikit bicara, tak suka pembicaraan suatu hal yang tidak berguna, tak cerewet serta tak suka bersuara hingar-bingar dan setia pada Suaminya.” (HR. an-Nasa’i)
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan,termasuk seorang suami.
Dan tugas seorang Istri adalah mengingatkan Suami dengan suara yang lemah lembut (Baik), tidak membentak ataupun menyinggung perasaan suami.
Begitu pula sebaliknya, jika Istri melakukan sebuah kekeliruan, Suami juga harus bisa mengingatkan Istri dengan bersikap lemah lembut, tidak membentak dan menyakiti fisik atau perasaanya.
Jika seorang anak bisa dikatakan durhaka kepada orang tuanya, maka Istri juga bisa dikatakan durhaka kepada Suaminya ketika ia membentaknya.
Rasulallah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang Istri menyakiti Suaminya didunia, tetapi Istrinya dari kelompok bidadari bakal berkata, ‘Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah memusuhimu. Dia (Suami) hanyalah tamu disisimu dan nyaris saja ia bakal meninggalkanmu menuju kami (bidadari)’.” (HR.At-Tirmidzi)
Yang dimaksud “janganlah menyakiti suami” adalah menyakitinya dengan alasan yang tidak benar.
Maksud dari hadist tersebut menunjukkan bahwa seorang Istri tidak boleh menyakiti hati Suaminya diantaranya seperti tidak mau taat pada suami dalah hal kebaikan (amal ma’ruf).
Namu sebaiknya masing-masing pasangan harus selalu bersikap baik antara satu sama pasangan lainnya, tidak menuntut yang lain untuk selalu melakukan hak kewajibannya.
Tetapi pasangan Suami Istri harus saling memahami dan menyadari hak dan kewajibannya kepada pasangannya.
Dengan demikian ikatan cinta Suami Istri dapat sakinah mawaddah wa rohmah hingga diakhirat kelak. Amiin.. InsyaAllah…
Agar Suami Istri selalu menghormati pasangannya maka hindarilah dua hal yang dapat merusak hubungan sebuah pernikahan yaitu komunikasi yang buruk dan ekpektasi yang berlebihan pda pasangan.
Semoga bermanfaat.

LihatTutupKomentar